BAB 2 (klp 1)
INTEGRASI TEKNOLOGI DAN MEDIA/
PASILITAS BELAJAR
A.
PENJELASAN UMUM
Pada bab ini, kita akan
mempelajari lebih detil lagi tentang strategi pengajaran, termasuk teknologi
dan media yang dapat membantu proses pembelajaran. Adapun strategi pengajaran
yang akan kita bahas meliputi: presentasi, demonstrasi, latihan dan drill,
tutorial, diskusi, belajar berkelompok, permainan, simulasi, penemuan, dan
pemecahan masalah.(Smaldino).
1. Presentasi
Dalam sebuah presentasi,
sumber informasi menyampaikan, mendramatisir, atau sebaliknya menyebarkan
informasi kepada siswa. Proses komunikasi dikendalikan oleh sumber tersebut
dengan respon langsung atau interaksi yang terbatas dengan siswa. Guru yang
memberikan presentasi boleh menyisipkan pertanyaan, dimana siswa diminta untuk
menjawab atau mungkin menjawab secara sukarela. Pengendalian interaksi di dalam
presentasi menjadi pilihan guru masing-masing. Adapun sumber informasi tersebut
bias berupa buku teks, situs internet, radiotape, video, dan lain-lain.
Strategi presentasi semacam ini contohnya seperti membaca sebuah buku,
mendengarkan kaset, menonton video, dan mendengarkan ceramah guru.
Kelebihan
·
Anda
hanya diharuskan menyampaikan informasi sekali saja kepada semua siswa.
·
Siswa
boleh mencatat informasi yang disampaikan dengan cara mereka masing-masing.
·
Sumber
teknologi dan media dapat berfungsi sebagai sumber informasi yang berkualitas.
·
Siswa
dapat mempresentasikan informasi yang mereka dapatkan di depan kelas.
Kelemahan
·
Tidak
semua siswa dapat memberi respon yang baik terhadap sebuah presentasi
informasi.
·
Tanpa
adanya interaksi, presentasi bisa menjadi hal yang membosankan.
·
Siswa
terkadang membutuhkan pengetahuan tentang bagaimana membuat catatan dari sebuah
presentasi.
·
Siswa
yang lebih muda biasanya kesulitan untuk duduk lama dalam sebuah presentasi.
Integrasi
Ada banyak sumber
teknologi dan media yang dapat anda gunakan untuk menunjang presentasi anda.
Meskipun presentasi tidak selalu dianggap sebagai startegi yang sesuai, namun
strategi ini dapat dipakai dengan cara-cara yang efektif. Cocok atau tidaknya
sebuah presentasi untuk dilakukan dapat dilihat dari segi umur dan pengalaman
siswa. Jangan lupa, karena kebanyakan siswa cepat merasa bosan, anda bisa
mengkombinasikan presentasi dengan strategi lain dengan cara menggunakan
presentasi dalam waktu yang lebih singkat.
2. Demonstrasi
Dalam strategi
demonstrasi, siswa melihat suatu contoh nyata dari sebuah keterampilan yang
akan dipelajari. Demonstrasi dapat direkam dan dimainkan melalui media seperti
video player. Tujuan dari demonstrasi adalah agar siswa dapat menirukan
keterampilan fisik seperti mengoperasikan sebuah program atau untuk dapat
mengadopsi sikap yang diperankan oleh pelaku dalam materi yang
didemonstrasikan. Metode pembelajaran langsung sering menggunakan pola
demonstrasi one-on-one, dimana siswa yang dianggap mampu mendemosntrasikan
suatu prosedur di hadapan siswa lainnya. Pola ini akan memudahkan terjadinya
Tanya jawab sehingga kesalahan dan kesalahpahaman dapat terpecahkan.
Kelebihan
·
Siswa
dapat melihat suatu prosedur secara terperinci sebelum mereka melakukannya
secara individu.
·
Guru
bisa membimbing sebuah kelompok besar dalam menyelesaikan sebuah tugas.
·
Keterbatasan
sarana akan menjadi penting karena tidak semua siswa akan menangani sebuah
materi.
·
Strategi
demonstrasi memungkinkan guru untuk mengawasi siswa agar terhindar dari
kemungkinan bahaya yang bisa saja terjadi ketika mereka menggunakan alat-alat
yang berbahaya.
Kelemahan
·
Demonstrasi
tidak dapat dialami langsung oleh setiap siswa selama mereka belum mengikuti
apa yang didemonstrasikan oleh guru.
·
Tidak
semua siswa dapat menangkap aspek-aspek penting dalam sebuah demonstrasi.
·
Tidak
semua siswa dapat mengikuti tahapan demonstrasi jika hanya menggunakan satu
langkah demonstrasi.
Integrasi
Ada banyak teknolgi dan
media yang dapat anda gunakan untuk menunjang strategi demonstrasi. Anda dapat
mempersiapkan sebuah video, mempertontonkannya kepada seluruh siswa, dan
berbicara dengan mereka tentang apa yang akan mereka tonton. Jangan lupa untuk
memastikan bahwa setiap siswa dapat melihat dengan seksama apa yang anda
demonstrasikan. Siswa juga bisa melakukan demonstrasi sebuah keterampilan yang
sudah mereka pelajari kepada siswa lainnya. Sebagai contoh, keterampilan untuk
memindahkan gambar dari kamera digital ke dalam komputer.
3. Latihan dan Drill
Strategi latihan dan
drill dipakai untuk membawa siswa ke dalam suatu seri latihan yang dirancang
untuk menyegarkan kembali atau meningkatkan pengetahuan mereka tentang
keterampilan tertentu. Asumsinya adalah bahwa sebelumnya siswa sudah
mendapatkan pengetahuan tentang konsep,dasar, dan prosedur yang akan mereka
praktekkan. Hendaknya strategi ini meliputi kegiatan pembenahan terhadap
kesalahan siswa. Adapun tujuan dari strategi latihan dan drill adalah agar
siswa mampu menguasai informasi dengan baik.
Kelebihan
·
Siswa
langsung mendapatkan perbaikan terhadap kesalahan yang mereka lakukan.
·
Informasi
disampaikan dalam jumlah yang kecil sehingga siswa berkesempatan untuk mengulang
materi dalam jumlah yang kecil pula.
·
Latihan
dirancang dengan jumlah informasi yang kecil. Hal ini memberi kesempatan kepada
siswa untuk secara langsung menguji pengetahuan baru dengan cara yang positif.
Kelemahan
·
Tidak
semua siswa dapat melakukan latihan dengan baik.
·
Beberapa
materi latihan dan drill mencakup banyak item sehingga terkadang membuat siswa
bosan.
·
Apabila
siswa berulang-ulang melakukan kesalahan yang sama, strategi latihan dan drill
tidak akan membantu proses belajar siswa.
Integrasi
Pada umumnya, strategi
latihan dan drill dipakai untuk mempelajari bahasa asing dan memperoleh
kosakata baru. Banyak aplikasi computer yang menawarkan kesempatan latihan
kepada siswa dalam bentuk permainan. Selain itu, kaset, kartu bergambar, dan
lembaran kerja juga bisa digunakan untuk latihan yang efektif dalam bidang
aritmatika, mengeja, dan instruksi bahasa.
Sebagai guru, anda boleh
memasangkan siswa yang sudah menguasai sebuah keterampilan dengan siswa yang
belum menguasainya. Pekerjaan rumah juga bisa menjadi bentuk latihan dan drill
jika pekerjaan rumah tersebut mengarahkan siswa untuk mempraktekkan
keterampilan atau informasi yang sudah dipelajari sebelumnya.
4. Tutorial
Dalam strategi tutorial,
seorang atau sebuah tutor (baik manusia maupun program computer atau materi
cetak) menyampaikan materi, mengajukan pertanyaan atau masalah, meminta respon
siswa, menganalisa respon, memberikan respon balik, dan memberikan latihan
sampai siswa mendemostrasikan level kompetensi yang ditetapkan sebelumnya. Tutorial
umumnya dilakukan one-on-one dan sering dipakai untuk mengajarkan keterampilan
dasar seperti membaca dan aritmatika. Perbedaan tutorial dan strategi latihan
terletak pada materi. Dalam tutorial, tutor memperkenalkan dan mengajarkan
materi baru sementara metode latihan dan drill hanya terfokus pada materi yang
sudah diajarkan sebelumnya.
Kelebihan
·
Siswa
dapat bekerja dengan bebas pada materi baru dan memperoleh laporan terhadap
perkembangan mereka.
·
Siswa
dapat belajar dengan pola mereka masing-masing, mengulang jika mereka butuh
pengulangan sebelum berpindah ke bagian materi berikutnya.
·
Tutorial
berbasis computer dapat merespon input yang diberikan siswa memberikan arahan
apakah mereka dapat melanjutkan proses belajar atau melakukan pengulangan.
Kelemahan
·
Pengulangan
bisa menjadi hal yang membosankan siswa jika materi disampaikan dengan hanya
memakai satu pola.
·
Siswa
bisa saja merasa tertekan bila mereka ternyata tidak mengalami perkembangan
ketika bekerja dengan menggunakan strategi tutorial.
·
Kurangnya
bimbingan guru dapat menyebabkan kurang efektifnya proses perkembangan siswa
dalam materi yang diajarkan.
Integrasi
Tutorial dapat dilakukan
dengan format instruktur-siswa, siswa-siswa, komputer-siswa, media cetak-siswa.
Sebagai seorang guru, anda dapat bekerja dengan individu atau kelompok siswa.
Ini sangat membantu kepada siswa yang memiliki kesulitan belajar dalam kelompok
besar. Anda dapat mempertimbangkan teknologi dan media sebagai penyampai
tutorial. Sebagai contoh, Sistem Pembelajaran Terintegrasi (ILS) merupakan
bentuk pengajaran yang diberikan oleh computer. Siswa hanya diminta untuk log
on, memasukkan nama dan password, lalu memulai proses tutorial. Selain
itu, ada banyak pula meteri tutorial berbentuk media cetak dan audio.
5. Diskusi
Strategi diskusi
melibatkan pertukaran ide dan pendapat antar siswa atau antar siswa dan guru.
Ini dapat digunakan dalam setiap tahap belajar mengajar, baik dalam kelompok
kecil maupun besar. Diskusi bisa dipimpin oleh guru dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan untuk memperoleh respon siswa. Adapun pertanyaan tersebut
hendaknya berupa pertanyaan yang membutuhkan pemikiran siswa. Pertanyaan yang
dimulai dengan “bagaimana” dan “mengapa” biasanya sangat tepat untuk memulai
sebuah diskusi. Jangan lupa untuk memberikan waktu kepada siswa untuk
memikirkan jawaban mereka.
Kelebihan
·
Diskusi
umumnya lebih digemari siswa daripada sekedar duduk dan diam mendengarkan
ceramah guru.
·
Siswa
merasa lebih tertantang untuk mengasah pengetahuan mereka.
·
Diskusi
memberikan kesempatan kepada seluruh siswa untuk menjawab pertanyaan yang
diajukan.
·
Siswa
boleh memberi ide baru yang berhubungan dengan materi yang disajikan.
Kelemahan
·
Tidak
semua siswa akan ikut serta, sehingga ada baiknya jika guru lebih menekankan
bahwa setiap siswa berkesempatan untuk bicara.
·
Terkadang
siswa kurang merasa tertantang untuk lebih mempertajam pengetahuan mereka.
·
Terkadang
pertanyaan yang diajukan di awal diskusi justru sulit untuk dijawab oleh
sebagian siswa dikarenakan level pengetahuan mereka.
·
Diskusi
boleh jadi bukan merupakan strategi yang efektif bagi siswa yang lebih muda,
kecuali dibimbing dan diarahkan oleh guru.
Integrasi
Mempertontonkan sebuah
video kepada siswa dapat memberikan pengalaman tertentu dan menghadirkan
sesuatu untuk didiskusikan oleh siswa. Diskusi di akhir pembelajaran dapat
menjadi ajang Tanya jawab untuk memastikan siswa memahami apa yang dimaksudkan
oleh guru. Selain itu, diskusi juga bisa berfungsi sebagai alat evaluasi
pengajaran. Meskipun strategi ini sesuai untuk semua umur, tetapi umur siswa
perlu dipertimbangkan sebelum mengajak mereka berpartisipasi ke dalam diskusi.
6. Belajar Berkelompok
Belajar berkelompok ialah
strategi pengelompokan dimana siswa belajar berkelompok untuk saling melengkapi
potensi belajar satu sama lain. Johnson dan Johnson (1999) menyarankan beberapa
aspek berikut untuk belajar berkelompok yang efektif:
·
Anggota
kelompok yang benar-benar memiliki peranan dalam kelompok.
·
Interaksi
dan keikutsertaan setiap anggota kelompok.
·
Tanggung
jawab individu dan kelompok.
·
Anggota
yang memiliki keterampilan pribadi dan sikap kepemimpinan.
·
Kemampuan
untuk merefleksikan pembelajaran individu dan fungsi kelompok.
Anda bisa membuat
kelompok belajar formal yang dirancang untuk memastikan bahwa hasil belajar
tertentu akan tercapai. Guru dapat menentukan peran dari masing-masing anggota
kelompok, sebagai perekam, pencatat waktu, pengarah tugas, dll. Pengalam
belajar berkelompok bisa juga berbentuk informal dimana siswa boleh menentukan
sendiri kebutuhan belajar mereka dan bekerja sama dengan siswa lain untuk
meningkatkan prestasi belajar mereka.
Kelebihan
·
Mengelompokkan
siswa dengan kemampuan bervariasi memberikan keuntungan kepada setiap siswa.
·
Kelompok
bisa berbentuk formal maupun informal disesuaikan dengan kebutuhan belajar.
·
Kelompok
jangka panjang bisa dikembangkan karena akan membangun kesempatan belajar yang
lebih banyak.
·
Semua
bagian materi dapat dimasukkan ke dalam kegiatan belajar berkelompok.
Kelemahan
·
Hendaknya
setiap kelompok berukuran kecil, jika tidak maka proses belajar tidak akan
seimbang.
·
Sebagai
sebuah strategi, belajar berkelompok bisa kehilangan kegunaannya dan
efektifitasnya.
·
Mengelompokkan
siswa dengan tingkat kemampuan yang sama tidak akan meningkatkan kesempatan
belajar anggota kelompok.
Integrasi
Siswa dapat belajar
berkelompok tidak hanya dalam mendiskusikan materi dari media cetak maupun
menonton suatu video tapi juga dalam membuat sebuah media. Sebagai contoh,
rancangan dan pembuatan sebuah presentasi video maupun grafis sebagai sebuah
proyek kurikulum menghadirkan suatu kesempatan untuk belajar berkelompok. Guru
hendaknya menjadi partner kerja dalam situasi belajar yang demikian.
Jika kelas anda hanya
memiliki satu computer, anda bisa membuat kelompok belajar sehingga semua siswa
dapat mengaksesnya. Dengan mengelompokkan, anda dapat menentukan giliran dari
tiap-tiap anggota kelompok. Selain itu, anda juga bisa mengarahkan kelompok
belajar untuk mempersiapkan presentasi. Dengan demikian, kelompok tersebut akan
bekerja sama mempersiapkan presentasi dengan pola yang mudah dimengerti oleh
siswa lainnya.
7. Permainan
Strategi permainan dapat
memberikan kesan kompetitif dimana siswa mengikuti peraturan dalam berusaha
mencapai tantangan target pendidikan. Ini merupakan teknik yang sangat
memotivasi, terutama untuk materi pelajaran yang membosankan. Permainan
tersebut boleh mengikutsertakan seorang atau sekelompok siswa. Biasanya dalam
permainan, siswa diminta untuk menggunakan kemampuan memecahkan masalah,
menemukan solusi, atau kemampuan mendemonstrasikan keahlian dalam bidang
tertentu yang membutuhkan efisiensi yang tinggi.
Ketika siswa berulang
kali memainkan suatu permainan, pada saat bersamaan siswa mulai memahami
peraturan permainan dan cara-cara terbaik untuk mencapai hasil yang lebih baik,
yaitu sebuah kemenangan.
Ada banyak permainan
papan yang bisa digunakan siswa. Program komputer yang bersifat latihan dan
drill bisa menjadi sebuah permainan.
Kelebihan
·
Siswa
dengan mudah dapat mengikuti permainan.
·
Permainan
bisa disesuaikan dengan tujuan pembelajaran.
·
Permainan
bisa dipakai dalam berbagai situasi kelas.
·
Permainan
dapat menjadi suatu cara efektif untuk menarik minat siswa terhadap
keterampilan atau topik tertentu.
Kelemahan
·
Karena
berorientasi untuk menang, kadang permainan bisa menjadi ajang persaingan
kecuali siswa diberi peringatan sebelumnya.
·
Siswa
yang memiliki kemampuan yang rendah akan merasa sulit mengikuti permainan.
·
Beberapa
permainan, khususnya permainan komputer, memiliki harga yang mahal.
·
Hasil
belajar bisa saja “hilang” karena siswa lebih tertuju untuk mencapai kemenangan
bukan keberhasilan belajar.
Integrasi
Ada bermacam ragam
permainan. Teka-teki seperti teka-teki silang merupakan salah satu yang
terkenal. Kesulitan teka-teki penting untuk anda pertimbangkan ketika memperkenalkannya
kepada siswa. Teka-teki silang, Sudoku, menyusun gambar, teka-teki logika
merupakan permainan yang cocok untuk siswa. Teka-teki bisa menjadi alat
mempraktekkan ilmu yang mereka pelajari, seperti ejaan kata dan penggunaan
huruf kapital.
Permainan dapat dilakukan
secara informal di dalam kelas. Sebagai contoh, ketika belajar menggunakan
kosakata baru, anda bisa membuat sejenis papan permainan untuk siswa. Siswa
bisa bermain secara individu maupun berkelompok sambil menggunakan kosakata
baru mereka.
8. Simulasi
Di dalam simulasi, siswa
diminta untuk menghadapi sebuah situasi yang seolah-olah nyata. Simulasi ini
bisa menggunakan dialog, materi dan perlengkapan palsu, atau interaksi dengan
komputer.
Simulasi bisa dilakukan
oleh seluruh siswa atau sekelompok siswa saja. Kegiatan simulasi menyajikan
sebuah situasi atau pengalaman kepada siswa yang tidak atau belum mereka alami.
Sebagai contoh, anda dapat memberikan peran kepada siswa sebagai bagian dari
“perjalan ke planet Mars.” Setiap siswa berkesempatan untuk memberikan
kontribusi dalam belajar. Dengan memberikan peran, jumlah materi atau ilmu yang
di dapat bisa dikembangkan (Gambar 2.10).
Kelebihan
·
Simulasi
hanya membutuhkan cara aman untuk terlibat dalam pengalaman belajar.
·
Simulasi
adalah satu-satunya cara yang dapat membawa siswa ke dalam sebuah situasi,
seperti dalam bermain peran sejarah Roma.
·
Siswa
berkesempatan merasakan pengalaman baru.
·
Simulasi
ini bisa diikuti oleh setiap siswa dari berbagai tingkat kemampuan.
Kelemahan
·
Simulasi
terkadang bersifat tidak representatif.
·
Sebuah
simulasi tertentu membutuhkan pengaturan kelas yang rumit.
·
Membuat
simulasi novel untuk kelas belajar tidaklah mudah.
·
Kegiatan
simulasi terkadang membutuhkan waktu yang lama.
·
Guru
harus mengadakan tanya jawab tentang pengalaman siswa setelah kegiatan
simulasi.
Integrasi
Keterampilan pribadi dan
pengalaman dalam ilmu fisika merupakan subjek yang terkenal dapat
disimulasikan. Dalam beberapa simulasi, sisa memanipulasi model matematika
untuk menentukan efek perubahan variabel tertentu.
Bermain peran merupakan
contoh lain dari strategi simulasi. Decisions, Decisions karya Tom
Snyder adalah satu program permainan peran yang dapat menjadi contoh bagaimana
satu komputer dapat dimanfaatkan oleh seluruh siswa.
9. Penemuan
Strategi penemuan
menggunakan pendekatan belajar induktif; strategi ini menyajikan masalah yang
harus dipecahkan dengan melalui kegagalan-kegagalan. Tujuan dari strategi
penemuan adalah untuk membantu memberikan kepahaman yang mendalam tentang suatu
pengetahuan dengan cara melibatkannya ke dalam pengetahuan tersebut.
Pendekatan yang dipakai
dalam strategi penemuan ialah “metode sains”, yaitu membuat hipotesis, mencoba
solusi, dan menganalisa data yang dipelajari untuk menentukan apakah pendekatan
tersebut berhasil. Dengan demikian, siswa akan mampu “menemukan” jawaban
hipotesis tersebut.
Ada beberapa pertimbangan
dalam penggunaan strategi penemuan ini. Pertama, akan lebih baik apabila guru
memberikan instruksi-instruksi daripada membiarkan siswa berusaha dengan
cara-cara mereka sendiri (Marzano Pickering & Pollock, 2001). Kedua,
sebelum memulai strategi penemuan, hendaknya guru mempersiapkan
instruksi-instruksi dengan hati-hati. Ketiga, sebaiknya anda merancang penemuan
untuk siswa dengan menggunakan pendekatan anak tangga, dimana siswa berproses
dengan pengetahuan mereka hingga mencapai pengalaman belajar yang sudah
ditargetkan. Keempat, pastikan setiap siswa berkesempatan mempraktekkan
keterampilan baru mereka sebelum berpindah ke level proses berikutnya.
Kelebihan
·
Belajar
dengan strategi penemuan mudah diikuti oleh setiap siswa dari berbagai tingkat
kemampuan.
·
Anda
dapat menggunakan prosedur atau langkah-langkah yang sudah diajarkan
sebelumnya.
·
Penemuan memungkinkan siswa mengalami
kesan mengatur dengan menggunakan proses belajar mereka masing-masing.
Kelemahan
·
Strategi
ini membutuhkan waktu lama untuk merancang dan mempraktekkannya.
·
Perencanaan
penemuan membutuhkan pertimbangan hal-hal yang mungkin dialami siswa.
·
Pembelajaran
dengan strategi penemuan terkadang bisa menyebabkan kesalahpahaman terhadap
meteri tertentu.
Integrasi
Teknologi dan media
pengajaran bisa membantu anda melakukan strategi penemuan. Sebagai contoh,
video bisa dipakai dalam strategi penemuan untuk pengajaran fisika. Dengan
melihat balon yang ditimbang sebelum dan sesudah diisi angin, siswa dapat
menemukan bahwa angin memiliki bobot.
10. Pemecahan Masalah
Kegiatan pemecahan
masalah melibatkan peranan aktif siswa yang dihadapkan dengan suatu masalah
yang dibawa ke dalam situasi nyata. Siswa memulai dengan pengetahuan yang
terbatas, tapi melalui kerjasama siswa, penelitian dan konsultasi dengan para
ahli, siswa mampu mengembangkan, menjelaskan, dan mempertahankan sebuah solusi
untuk masalah tersebut. Hasil dari strategi ini adalah keterampilan analisa
yang lebih berkembang, penyusunan dan pemecahan masalah, serta keterampilan
berpikir kritis. Siswa diberikan materi yang diajarkan sehingga siswa dapat
menggunakannya untuk memecahkan suatu masalah. Selain dari hasil di atas,
strategi ini juga memberikan keterampilan belajar kelompok kepada siswa.
Kelebihan
·
Siswa
dapat berperan aktif dalam pengalaman belajar yang diberikan.
·
Hubungan
antara ilmu dan keterampilan menjadi jelas terlihat.
·
Tingkat
kesulitan masalah dapat disesuaikan.
Kelemahan
·
Membuat
masalah belajar yang berkualitas bisa menjadi hal yang sulit.
·
Umur
dan tingkat pengalaman siswa harus lebih diperhatikan oleh guru.
·
Menggunakan
strategi pemecahan masalah dalam proses mengajar menyita banyak waktu.
·
Guru
harus mengadakan tanya jawab tentang pengalaman siswa setelah kegiatan
pemecahan masalah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar